Jumat, 18 November 2016

bozstudio foto batam

Dunia fotografi kini semakin dimanjakan dengan dikeluarkannya aneka jenis kamera oleh para produsen kamera di seluruh dunia, sebut saja seperti CanonNikonKodakFuji, dll. Untuk mendukung kemudahan seseorang dalam menghasilkan gambar yang baik, ada kalanya Anda memerlukan sebuah ruangan yang dijadikan sebagai ruang kerja untuk fotografi atau yang sering disebut sebagai studio foto.
pengertian-dan-kenali-studio-foto
Studio Foto – Pengertian sebuah studio foto adalah sebuah tempat yang digunakan oleh seorang fotografer untuk mengambil gambar atau foto dengan menggunakan kamera digital atau dengan mengggunakan kamera non digital untuk menghasilkan sebuah foto dengan dukungan beberapa alat bantu yang tersedia di dalam ruangan tersebut sebagai kelengkapan dari proses membuat sebuah foto itu. Piranti pendukung Sebuah Studio Foto – Beberapa contoh alat pendukung yang sering tersedia dalam sebuah studio foto baik modern ataupun yang masih kovensional, adalah :
1. Kursi – kursi ini bukan merupakan sebuah kebutuhan yang mutlak, tetapi lebih kepada tergantung dari setting foto apa yang akan diambil. Jika obyek foto harus duduk, maka kursi ini dapat membantu fotografer untuk mendapatkan sudut ambil gambar/ foto dengan baik.
2. Payung – payung ini bukan bertujuan untuk pelindung hujan, tapi lebih sering berguna untuk membantu sang fotografer untuk mendapatkan efek cahaya yang sesuai dengan keinginan sang fotografer, sehingga efek pencahayaan dapat lebih terfokus maupun efek cahaya dapat tercukupi.
3. Lampu Gantung Bantu atau Lampu sorot – Lampu ini berfungsi untuk menghilangkan bayangan yang terbentuk di belakang obyek foto, karena efek lampu blitz yang biasanya datang dari depan obyek foto, pada saat pengambilan foto terjadi.
4. Background Screen atau sering juga disebut sebagai layar latar belakang – Di studio foto yang baik, biasanya layar yang digunakan sebagai background atau latar belakang sebuah obyek foto, dapat diganti ganti sesuai tema yang akan dipakai pada saat sesi pemotretan berlangsung. Ada kalanya berupa gambar yang dapat digulung dengan bantuan roda pemutar, atau terkadang berupa papan triplek yang diberi gambar tertentu atau bisa juga diberi desain lukisan abstrak sehingga akan menjadi latar belakang yang lebih hidup pada saat sebuah obyek foto diambil gambarnya.
5. Penambahan beberapa aksesoris pendukung, seperti sepotong tangga atau sebuah vas atau pot bunga dengan aneka hiasan yang menggambarkan sebuah taman. Tetapi penambahan variasi seperti ini sekarang sudah jarang ditemui di studio foto yang baik dan modern, karena sudah sangat jarang orang mau berfoto dengan latar belakang yang sanagt konvensional dan terkesan seperti foto jaman dahulu.
6. Untuk sebuah foto studio yang modern bahkan lantainya pun terkadang dibuat melengkung setengah melingkar seperti halnya sebuah lapangan skateboard, Hal ini kan memberi efek pada sebuah foto akan terlihat lebih natural, karena bayang yang timbul akan semakin sedikit, di samping efek ketidak meratanya cahaya dapat dihindari.



Memiliki cita-cita seorang fotografer profesional tentu harus memiliki peralatan fotografi yang lengkap. Meskipun rupiah yang harus kamu keluarkan tidak sedikit, nyatanya dengan memiliki peralatan akan lebih menunjang kariermu. Atau mungkin kamu malah sudah memiliki modal besar untuk membangun sebuah studio foto. Terdapat beberapa peralatan yang wajib kamu miliki dalam ruang studiomu. Apa sajakah itu?

1. Kamera
Sudah pasti bukan? Tanpa adanya peralatan fotografi ini, kamu tak akan bisa mengabadikan moment konsumen. Sebelum memilih kamera yang akan kamu beli, jangan lupa untuk searching terlebih dahulu kamera apa yang pas untuk kamu. Jika memiliki budget yang lebih, sangat disarankan untuk kamu membeli kamera yang memiliki pengaturan exposure secara manual.

2. Lensa
Kamu ingin membuka sebuah studio foto maka lensa tele tidak cocok untuk kamu. Carilah lensa dengan diafragma besar di lensa prime 50mm, untuk pas foto, modeling, atau produk. Tak hanya itu, untuk bisa memotret dalam kapasitas besar, misalnya foto keluarga, gunakan lensa kit atau lensa dengan panjang local 18mm hingga 70 mm. Dan jangan lupa bahwa lensa wide tidak akan cocok untuk foto di studo karena akan menimbulkan efek distorsi.  Untuk lebih menunjang usahamu, belilah 2-3 lensa.

3. Flash eksternal
Penggunaan peralatan fotografi yang satu ini dianggap perlu dan tak perlu. Mengapa? Karena penggunaan flash eksternal tergantung pada seberapa lengkap alat lighting yang kamu miliki. Penggunaan flash eksternal biasanya dipasangkan langsung di kamera atau pada stand sendiri, bisa untuk pemicu perlengkapan lighting, seperti softbox tapi ada juga digunakan sebagai lighting utama objek. Namun, agar lebih menunjang studio fotomu, sepertinya kamu wajib memiliki peralatan fotografi yang satu ini.

4. Lampu studio
Kamu tak berniat untuk membeli flash eksternal? Tak apa, tetapi kamu wajib membeli lampu studio, di mana jenis Tronic lebih populer. Pancaran sinarnya membuat kamu bisa memvariasikan  dengan perlengkapan fotografi lainnya.

5. Softbox
Penggunaan aksesoris yang satu ini membuat efek cahaya yang lebih halus dan terarah pada objek fotomu. Paling minimal, kamu harus memiliki 2 softbox yang diletakkan di kanan dan kiri objek. Tak hanya efek halus, dengan penggunaan softbox akan memberikan efek bayangan pada mata objek. Menjadikan foto yang kamu ambil akan jauh lebih bagus dibandingkan tanpa softbox.

6. Standar Reflektor
Peralatan fotografi satu ini biasa digunakan di depan lampu studio. Jika kamu menggunakan reflektor warna emas akan membuat efek warm. Jika kamu ingin menghindari cahaya yang tak diinginkan, penggunaan reflektor hitam sangat cocok karena akan membuat objek lebih berdimensi. Reflektor warna putih menjadikan cahaya lebih soft dan gunakan translucent untuk membuat cahaya tanpa bayangan.

7. Payung reflektor
Penggunaan payung reflektor pada prinsipnya sama dengan softbox, yaitu memberikan efek cahaya. Namun hasilnya tak sebagus softbox dan payung reflektor cenderung sulit dalam mengarahkan cahaya.

8. Kabel sinkronisasi
Kamu sudah memiliki peralatan fotografi di atas yang sudah disebutkan, maka kamu harus memiliki kabel sinkronisasi. Aksesoris yang satu ini memiliki fungsi sebagai pemicu, jadi ketika kamu memencet shutter kamera maka seluruh aksesoris di atas seketika menyala.

Barang-barang di atas adalah perlengkapan yang wajib kamu miliki jika memiliki niat untuk membuka sebuah studio foto. Tampaknya kamu harus memerlukan modal yang besar karena fotografi memang bukan hobi atau karier yang murah. Namun, jika kamu memiliki peralatan di atas, maka profesionalisme kamu sudah teruji.


Merintis usaha studio foto bisa menjadi satu cara untuk membisniskan hobi, khususnya bagi mereka yang memiliki hobi fotografi. Usaha ini bisa dirintis mulai dari bisnis kecil-kecilan dengan peralatan secukupnya atau bisa juga dengan membuat usaha tingkat menengah maupun besar yang dilengkapi dengan berbagai peralatan fotografi canggih.
Memang, semakin besar usaha yang dirintis maka akan membutuhkan biaya yang lebih banyak, apalagi saat ini harga perlalatan dan perlengkapan fotografi dengan kualitas yang terbaik harganya juga tidak murah. Mulai dari peralatan pokok seperti kamera, aneka lampu, background foto, maupun biaya sewa tempat untuk merintis usaha studio foto.
Untuk merintis usaha studio foto, sebenarnya kebutuhan peralatannya juga hampir sama dengan kebutuhan ketika akan merintis usaha foto pernikahan. Perbedaannya hanya terletak pada kebutuhan sarana perlengkapan pemotretan yang lebih banyak dan juga jenis layanan yang akan dijalankan. Maka sudah sewajarnya jika mereka yang merintis usaha studio foto juga akan melayani jasa pemotretan untuk kebutuhan pernikahan.

7 langkah strategis merintis usaha studio foto :

1. Menentukan jenis produk dan layanan studio foto

Merintis Usaha Studio Foto (ilustrasi)
Merintis Usaha Studio Foto (ilustrasi)/CC BY/Louish Pixel
Menentukan jenis produk dan layanan fotografi sejak awal, menjadi salah satu hal penting dalam merintis usaha studio foto. Dengan adanya produk dan layanan yang telah ditentukan secara jelas, maka kita akan semakin mudah dalam melakukan berbagai aktivitas, khususnya promosi.
Untuk dapat menentukan jenis produk dan layanan secara tepat, bisa dilakukan dengan cara riset pasar terhadap target market dimana studio foto tersebut dirintis. Dari hasil riset pasar inilah akan bisa ditentukan produk dan layanan apa saja yang bisa dijalankan.
Pada umumnya, seseorang merintis usaha studio foto dia sudah mempunyai gambaran tentang apa yang akan dikerjakan. Beberapa contoh layanan jasa di usaha studio foto ini misalnya jasa cetak foto, pemotretan pas foto untuk dokumen resmi, foto dokumentasi event, dokumentasi pernikahan, jasa foto prewedding, pembuatan foto produk, foto model, retouch foto, digital imaging, dan lain sebagainya.
Selain melayani jasa fotografi, biasanya beberapa studio foto juga akan menjual berbagai perlengkapan dan aksesoris fotografi, misalanya jual-beli kamera dan lensa second, menjual memorycard, tripod, lampu, album foto, pigura foto, dan lain-lain. Bahkan beberapa studio foto ada juga yang melayani jasa fotocopy dan penjilidan.
Tak hanya sebatas pada jenis produk dan layanan yang sudah disebutkan diatas, beberapa studio foto yang kreatif juga melayani produksi beberapa barang yang masih ada kaitannya dengan fotografi, misalnya pembuatan kartu nama yang ada fotonya, membuat kalender, mug, gantungan kunci dan lain-lain.
Adanya beraneka ragam produk yang ditawarkan ini seringkali digunakan untuk menembak pasar yang sama dengan varian produk yang berbeda.
Untuk dapat menentukan jenis produk dan layanan studio foto memang tidak mudah. Oleh karena itu harus disesuaikan dengan kondisi modal yang ada.
Tidak harus semua dilakukan dan dijual dalam studio foto, karena beberapa studio yang memiliki omset besar seringkali justru karena dia fokus pada salah satu atau beberapa produk layanan. Misalnya studio foto yang khusus melayani foto-foto produk, khusus melayani wedding, dan lain sebagainya.
Apapun jenis layanan dan produk yang akan dijual di pasaran, pastikan produk dan layanan tersebut adalah yang terbaik dan telah disesuaikan dengan target pasar yang dituju.

2. Menetapkan harga produk dan layanan

Menetapkan harga layanan fotografi
Menetapkan harga layanan fotografi sangat penting (Ilustrasi)/CC BY/Adam Cohn
Hingga saat ini, harga masih menjadi satu hal yang sensitif dan sangat dipertimbangkan oleh konsumen dalam mengambil keputusannya untuk menggunakan produk dan layanan fotografi. Oleh karena itu ketika merintis usaha studio foto perlu mempertimbangkan secara dalam menentukan harga produk dan layanannya.
Ada banyak cara untuk melakukan penetapan harga. Penetapan harga bisa dilakukan berdasarkan pendekatan biaya-biaya yang dikeluarkan, bisa berdasar besarnya kebutuhan atau permintaan konsumen, dan penentapan harga bisa dilakukan berdasar kuatnya persaingan usaha studio foto yang telah ada.
Setelah harga-harga produk telah ditetapkan, usahakan untuk terbuka kepada konsumen dengan memajang daftar harga secara lengkap dan rinci. Daftar harga ini bisa dibuat dalam bentuk katalog, maupun papan pengumuman yang di tempel di area studio.
Selain dengan cara membuat daftar harga, bisa juga harga-harga produk yang akan dijual ditempel dengan label harga. Pemberian label harga ini bisa dilakukan pada berbagai barang misalnya frame foto, album foto, asesoris kamera, dan lain-lain.

3. Menentukan tempat usaha studio foto

Menentukan tempat usaha studio foto
Contoh ruang pemotretan mini untuk foto produk /CC BY/Lionel Allorge
Tempat memang menjadi salah satu yang penting dalam merintis usaha studio foto, hal ini berbeda dengan mereka yang hanya menyediakan jasa foto panggilan. Dalam membuat studio foto dibutuhkan beberapa ruang yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan usaha.
Beberapa ruang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha studio foto ini misalanya ruang pemotretan (studio), ruang penyimpanan peralatan, ruang layanan, ruang pajang berbagai barang yang dijual, dan lain sebagainya.
Kebutuhan ruang dalam merintis usaha studio foto bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin besar usaha yang dijalankan secara otomatis juga akan membutuhkan ruang yang lebih luas. Misalnya antara ruang pemotretan model dan pemotretan produk dipisahkan, di bagian depan ada ruang tunggu, tersedianya ruang ganti/berhias, maupun ruang-ruang kantor lainnya yang hanya diisi oleh beberapa staf maupun karyawan yang khusus mengurusi hal-hal administratif.
Bagi banyak pengusaha foto, tempat merupakan salah satu faktor penting untuk membentuk citra perusahaan di mata konsumen. Oleh karena itu dalam membuat stodio foto usahakan di-setting semenarik mungkin agar memiliki karakter yang kuat. Adapun tujuan dari membangun karakter studio foto ini tak lain adalah untuk membangun brand usaha agar mampu berbeda dengan studio foto lainnya.

4. Melakukan promosi

melakukan promosi studio fotografi
Melakukan promosi studio fotografi/CC BY/mkhmarketing
Setelah produk dan layanan telah ditentukan, harga sudah ditetapkan, dan lokasi usaha sudah jelas, maka ketiga hal tersebut sudah bisa dijadikan sebagai bahan dan modal untuk melakukan promosi.
Dalam mlerintis usaha studio foto, melakukan promosi sejak awal bisa menjadi langkah yang strategis. Kegiatan promosi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari hal-hal kecil misalnya dengan memberitahukan kepada saudara, teman, rekan kerja, atau dengan dengan melakukan promosi secara besar-besaran dengan menggunakan strategi bauran promosi (Promotion mix).
Promotion mix adalah berbagai perangkat komunikasi yang dirancang untuk berbagai kegiatan promosi. Adapun perangkat-perangkat yang masuk dalam bauran promosi ini diantaranya adalah periklanan (Advertising), promosi penjualan (Sales Promotion), Hubungan massa (Public Relation), Publisitas (Publisity), Penjualan perorangan (Personal selling), dan pemasaran langsung (Direct Selling). : eks merintis usaha studio foto dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan biaya promosi yang ada.

5. Menyiapkan peralatan yang digunakan

peralatan fotografi yang digunakan untuk membuat studio foto
Peralatan fotografi yang digunakan untuk membuat studio foto/CC0/Unsplash
Disela-sela melakukan kegiatan promosi, satu hal yang tidak kalah penting adalah menyiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam merintis usaha studio foto. Alat-alat ini bisa berupa peralatan untuk pemotretan, peralatan display, belanja barang-barang yang akan dijual, peralatan kantor, dan lain sebagainya.
Untuk mendirikan usaha studio foto mini, peralatan yang digunakan tidak harus tidak harus sekompleks peralatan yang digunakan studio foto besar. Untuk jaman sekarang untuk mendirikan usaha studio foto mini bisa hanya cukup menyediakan peralatan kamera DSLR, eksternal flash, tripod, background foto, reflektor payung, dan satu unit komputer untuk mengolah hasil pemotretan. Sedangkan untuk mencetak foto bisa menggunakan printer biasa atau mencetakkan hasil pemotretan ke studio foto yang lebih besar.
Kebutuhan peralatan untuk mendirikan usaha studio foto kecil memang sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan usaha studio foto besar. Perbedaan ini sangat terlihat pada jumlah dan merek peralatan yang digunakan. Bisa saja untuk belanja peralatan studio foto yang ideal akan menghabiskan biaya ratusan juta. Untuk itu, belilah peralatan sesuai dengan keperluan, target konsumen, dan kapasitas studio foto yang akan dijalankan.

6. Memiliki SDM yang terampil dan profesional

Memiliki SDM yang termpil dan profesional
Memiliki SDM yang termpil dan profesional (ilustrasi) /CC BY/Buenosdeseos
Merintis usaha studio foto agar lebih cepat berkembang sangat membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan profesional. Baik dia sebagai fotografer, editor foto, tim pemasaran maupun bagian administrasi kantor. Usaha yang didukung oleh sumberdaya yang mumpuni bisa dipastikan kelangsungan usaha bisa berjalan lebih baik jika dibandingkan dengan SDM yang apa adanya.
Untuk fotografer misalnya, setidaknya ia harus menguasai peralatan kamera yang digunakan, teknik pemotretan, pengaturan pencahayaan, dan kreatif. Sedangkan untuk editor foto, dia harus paham tentang pengolahan image foto menggunakan komputer, terampil menggunakan software digital imaging, memiliki kepekaan artistik cukup baik, kreatif, dan lain sebagainya.
Selain hal-hal teknis, memang kreativitas bisa menjadi salah satu modal besar untuk merintis usaha studio foto. Dengan kreativitas inilah produk-produk maupun layanan yang dihasilkan akan mempunyai ciri khas yang kuat dan mampu dibedakan dengan produk dan layanan pesaing.

7. Manajemen usaha yang baik

Membuat alur kerja yang jelas akan meningkatkan produktivitas
Membuat alur kerja yang jelas akan meningkatkan produktivitas/CC BY/ Public Domain
Berbicara tentang pengelolaan kerja, maka tak bisa dilepaskan dengan adanya fungsi manajemen. Adapun fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan diantaranya adalah; perencanaan (Planing), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating), dan pengawasan (Controlling).
Fungsi manajemen ini akan lebih baik jika dilakukan disetiap bagian/lini usaha studio foto. Misalnya saja untuk order pemotretan dokumentasi pernikahan, fotografer bisa melakukan keempat fungsi manajemen tadi sehingga semua bisa berjalan dengan lancar. Begitu juga bagian keuangan, bagian pemasaran, dan lain sebagianya.
***
Bisa merintis usaha studio foto memang menjadi harapan banyak fotografer, jika Anda memiliki ketertarikan dengan usaha ini tak ada salahnya jika dimulai dari sekarang, mulai dari studio foto sederhana, mulai dari job-job kecil, namun harus dimulai dari niat yang besar… Semoga sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar